Friday, November 24, 2006

Terlambat dewasa,,,

Agak melenceng dari topik,,, ternyata aku memang benar2 manja,,, masak cuman jalan kaki ke ujung dunia saja kakiku sakit? uh,,, lu belom sebanding ma meta, Bo,,, Meta (Bukan nama sebenarnya,,,) bisa pulang-pergi Malioboro-kos2an on her own sikil,,,,!Darn,,, gimana lo mau kurus, Bo? Entahlah,,, at least I'm happy with who I am now,,,


Nah,,, berbicara soal kedewasaan diri,,, aku sangat yakin dengan jawaban bahwa,,, inspite badanku yang bongsor-menipu,,, muka dewasa-menipu, cara ngomong bijak-menipu,,, gak begitu jauh dari permukaan kulit, sepertinya aku seharusnya masih duduk di bangku SMP,,, aku tidak pernah beranjak dewasa dari angka 12 tahun,,, stupid,,, Sementara orang2 di sekitarku sekarang mulai bermutasi menjadi alien2 yang nyaris tak kukenali,,,huiks2,,,

Ada tren baru di lingkungan sekitarku,,, pada punya pacar baru! Jangkriiik,,, sementara aku,,, terakhir aku membuat gebetanku lari tunggang langgang, melihat diriku,,, pfff, sudahlah,,,

Aku rasa bukan masalah gebet-menggebet-digebet-tergebet-pergebetan (mulai nggak jelas, Bo,,,), masalah itu ada di dalam diriku sendiri,,, sejak kapan aku mulai berpikir untuk menggebet orang (beda jenis,,,)? Sejak aku melihat teman2ku mulai punya pacar,,, honestly,,, aku baru masuk fase ABG, yang membutuhkan emotional closure dari peer, bukan dari pasangan,,, pfuahh,,, Itu mestinya dialamin waktu SMP-SMA bukan siy? setau aku siy, mestinya gitu,,, Namanya juga terlambat dewasa,,,

Ketika SMA, aku jauh lebih terbelakang lagi,,, mungkin aku autis? Entah,,, yang jelas cara pikirku ternyata sungguh2 aneh,,, hwehe,,, kapan aku nggak nyeleneh? Waktu SMA, aku nyaris tidak punya teman,,, satu sekolah hampir semua aku kenal setidaknya kenal muka (Aku punya kesulitan mengingat nama orang,,, Untunglah aku bukan orang, jadi aku bisa mengingat namaku sendiri,,,),,, tapi tidak ada yang benar2 menjadi temanku,,, huahaha,,, aneh,,, menyedihkan siy kata2 menohok-yang-lebih-tepat,,,

Aku sepertinya memang benar2 terlambat dewasa,,, ngurus diri sendiri aja masiy bener keteteran, belom pantes kalo aku mulai mengurus orang lain,,, Ah, sudahlah,,, sebaiknya aku mulai mencoba mengurus diri sendiri dulu,,,

Jika kemudian orang bertanya
Repertoar pertanyaan yang sama
Seperti orgel yang terus menerus dimainkan
Ketika kau sudah mulai muak dengan setiap pertanyaan itu
Hanya satu yang bisa kau perbuat
Berdoa
Entah kepada siapa, aku tidak begitu mau ikut campur
Karena itu kepercayaanmu
Tapi, setiap kali kau berdoa,,
Jangan mengharap yang kau inginkan
Haraplah yang terbaik
Yang jauh hari sudah digoreskan pada jalan hidupmu,,,
hahh,,, Tikki mulai edan,,, owh, sudah sedjak lama,,,lupa,,,

1 comment:

riri sardjono said...

tiqiBo...
kalo gw pikir2 lagi setelah gw hidup selama 32 thn sekarang ini... mustinya elo beruntung krn terlambat dewasa.
dewasa ternyata gak cuma sekedar boleh plg malem, boleh masuk bar/diskotik/klub, boleh minum minuman keras, boleh nonton bf... dan segala hal hedonis lain yg kayaknya jd lambang 'kedewasaan' yg absurd.
Tp, org dewasa ternyata harus... mikirin hidupnya. Semua udah keluar dari jadwal rencana yg menyebalkan tp menyenangkan itu. Sekolah selesai, uang saku selesai, mungkin... jadi lajang jg selesai.
So, dewasa bukan bentuk sebuah tindakan. Bukan patokan sebuah usia. Bukan lambang sebuah fase. Tapi kegigihan untuk menemukan dan membuat makna dalam hidup.
Inget iklan sampoerna?

Jadi tua itu biasa
Jadi dewasa itu pilihan.

Jadi, gak ada yg namanya terlambat dewasa. It's not destiny. It's your choice.