Thursday, August 6, 2009

Sebuah e-mail dari konsultan kampretski gw:
Untuk penggunaan kata IBU dalam penyebutan nama sampeyan, itu semata-mata rasa hormat saya kepada sampeyan khususnya dan kaum hawa pada umumnya. Sebagai orang jawa tulen saya diajarin orang tua saya untuk menghormati kaum hawa seperti itu. Tapi kalau memang sampeyan tidak berkenan maka ijinkan saya memanggil MBAK. Bolehkan......???
E-mail itu datang, setelah gw protes nggak mau dipanggil 'ibu'. Bukan kenapa2, I don't think I've deserved to be called in that state. Maybe someday, but not in the near future.
I don't like to be point out as 'sampeyan' either... or 'panjenengan'... OK, gw tidak suka bahasa Jawa, terutama pada bagian pengkastaan kromo inggil, kromo, ngoko... *hey, I got FIVE in my annual report when I was in my last year of junior high for javanese subject...*. Gw lebih suka dipanggil 'kamu', hyahahahaha...
Enihoooo, tu konsultan juga nggak pernah manggil gw 'ibu' setiap ketemu... kenapa pas ngimel gw, dya brubah jadi penuh sopan santun yang nggak penting banget gitu siy?


After all,, mungkin bener kata Taz, I'm growing up... *except the part of my OBVIOUS protest of the title 'Ibu'*,,, hmm... maybe growing up is an option I must consider...
OK, mungkin gw harus mulai dengan tidak membawa gembolan ke kantor dan menggantinya dengan handbag? Atau mengganti flat shoes yang lebih mirip sneakers dengan sepatu berhak? Atau melakukan lebih dari sekedar nempelin bedak dan make lipgloss di muka? Atau mengganti pilihan jam tangan yang berbahan plastik ini dengan sesuatu yang kotak dan berbahan metal? Atau mulai menyisir rambut kalau ke kantor? Atau mulai berjalan dengan normal dan berusaha tidak berlarian atau melompat2 di lorong kantor? Atau...
fiuh... banyak sekali konsekuensi untuk menjadi dewasa, rupanya... ah, sudahlah... saya menikmati glundungan di lorong kantor, kok...

---
TiQi Bo
I opted not to grow up for this while...

No comments: